Tentangsinopsis.com – Sinopsis True Beauty Episode 3 Part 1, Apabila kesengsem untuk menyaksikan lengkap daftarnya ada di goresan pena yang ini. Sebaliknya gaes, part kedua dari Episode sebelumnya baca di sini.
Seisi sekolah gempar menyaksikan Soo Ho nolongin Ju Kyung.
Mereka yang penasaran, bergegas mengikuti mereka.
Soo Ho dan Ju Kyung berlangsung melalui Seo Joon yang papasan sama mereka.
Seo Joon terdiam menyaksikan bagaimana Soo Ho melindungi Ju Kyung.
Murid-murid masih gempar menyaksikan perlakuan Soo Ho ke Ju Kyung.
Tapi kemudian, Pak Guru datang.
“Alih-alih menolong kawan dekat kalian, kalian menatapnya menyerupai hewan di kebun binatang. Kembali ke kelas. Cepat!”
Murid-murid pribadi lari ke kelas, melalui Seo Joon yang masih terpaku memandang Soo Ho menjinjing Ju Kyung.
Soo Ho menjinjing Ju Kyung ke toilet lain dan menanti Ju Kyung diluar.
Di dalam, Ju Kyung bergegas mencuci mukanya dengan air. Dan beliau pun terdiam menyaksikan parasnya yang jerawatan makin parah.
Seo Joon menghampiri Soo Ho.
Seo Joon : Hei, Lee Soo Ho. Kau menikmati sorotan bukan?
Soo Ho tanya, apakah beliau argumentasi Seo Joon kembali masuk sekolah.
Seo Joon : Apa?
Soo Ho : Kau kesengsem dengan kegiatanku.
Seo Joon : Hentikan omong kosong itu.
Soo Ho : Urus saja urusanmu sendiri dan berhenti mencampuri urusanku.
Di dalam, Ju Kyung udah selesai dandan. Dia sudah elok lagi.
Tapi kemudian Ju Kyung merasa heran sendiri.
Ju Kyung kemudian keluar dan berterima kasih pada Soo Ho yang berdiri membelakanginya. Dia juga mengajukan pertanyaan argumentasi Soo Ho menolongnya.
Cowok di depan Ju Kyung berbalik, bukan Soo Ho tetapi Seo Joon.
Seo Joon : Hei, kau….
Seo Joon kemudian tak jadi bicara dan minta Ju Kyung mengembalikan helm nya besok.
Ju Kyung bilang baik dan pribadi lari.
Seo Joon teriak, hei! Helm ku!
Seo Joon menawan napas. Dia kesal.
Ju Kyung balik ke kelas dan murid-murid pribadi mengerubunginya.
Hyun Kyu minta maaf.
Soo Jin memarahi Hyun Kyu.
Ju Kyung bilang beliau gak apa-apa.
Si Hyun : Tapi Lee Soo Ho membuatku terkejut tadi. Aku belum pernah melihatnya menolong seseorang.
Soo Ah bilang mungkin alasannya yakni guru datang.
Soo Ah kemudian memuji Ju Kyung. Dia bilang Ju Kyung tetap elok setelah terkena kue.
Ju Kyung melirik Soo Ho. Soo Ah mengajaknya duduk.
Ju Kyung ingin tau dan bertanya-tanya, apa Soo Ho menolongnya alasannya yakni sudah tahu wajah aslinya.
Di koridor, Ju Young keluar kelas sama temannya.
Tapi mendadak, Ju Kyung tiba dan pribadi menariknya pergi.
Ju Young terkejut dan protes, apa-apaan ini!
Ju Kyung dan Ju Young duduk di taman.
Ju Kyung nyuapin Ju Young, kemudian tanya gimana usulan Ju Young soal Soo Ho yang menolongnya tadi.
Ju Young sambil mainin game di ponselnya bilang mungkin Soo Ho tahu. Untuk apa lagi beliau membantumu?
Ju Kyung bingung, sudah berapa usang beliau tahu? Tidak terlihat menyerupai itu hingga baru-baru ini. Tapi kenapa beliau membantuku? Dia bukan tipe yang orang yang hendak menolong orang lain. Anak-anak bahkan menyebutnya sosiopat.
Mulailah si Ju Young nakut-nakutin Ju Kyung. Dia bilang, mungkin Soo Ho pengen ngendaliin Ju Kyung.
Ju Kyung : Kenapa? Tidak ada salahnya terlihat jelek di balik riasan.
Ju Young : Sebenarnya, kamu melakukan penipuan.
Ju Kyung : Aku tidak berbohong untuk mendustai duit tau memunculkan masalah.
Ju Young : Kau menjadikannya jengkel. Lagi pula, rasanya memalukan diperdaya seseorang. Kau dalam duduk kendala besar sekarang.
Ju Kyung : Kenapa tidak murka saja kepadaku?
Ju Young : Mungkin beliau berupaya membalas dendam padamu.
Ju Kyung : Membalas dendam? Bagaimana caranya?
Ju Young : Perlahan, tetapi sedikit demi sedikit, beliau mungkin akan menyedot darah dari pembuluh darahmu. Kemudian! Balas dendam terasa paling yummy dihidangkan dingin. Kau tahu pepatah itu?
Ju Kyung takut, ini gila!
Dia kemudian pergi.
Ju Kyung pergi, dua sohib Ju Young datang.
Dua sohib Ju Young tanya, apa Ju Young erat sama Ju Kyung.
Mereka kemudian bilang Ju Kyung elok dan pengen mendekati Ju Kyung.
Ju Young kesal dan menampar mereka.
Ju Young : Tidak akan. Kalian sudah punya pacar. *Ciee, belain kakaknya.
Di kelas Ju Kyung sedang pelajaran Bahasa Inggris, tetapi Ju Kyung sama sekali gak konsen alasannya yakni kata-kata Ju Young tadi.
Dia bahkan memandang Soo Ho yang serius memperhatikan pelajaran dan galau sendiri.
Di depannya, Soo A terbangun dan merasa ada gempa bumi gegara kakinya Ju Kyung gak sanggup tenang.
Sampai di lab, Ju Kyung juga gak sanggup konsen. Dia terus merhatiin Soo Ho yang sibuk dengan tabung-tabung kimia.
Soo Ho karenanya menyaksikan ke Ju Kyung.
Ju Kyung terkejut menyaksikan tatapan tajam Soo Ho padanya. Lalu tiba-tiba, mata Soo Ho menjadi merah.
Bersamaan dengan itu, Ju Kyung ingat kata-kata Ju Young kalau Soo Ho bakal menghisap darahnya.
Ju Kyung yang takut, hingga menjatuhkan tabung yang di pegangnya.
Bu Guru mendekati Ju Kyung dan tanya apa Ju Kyung sakit.
Ju Kyung bilang beliau baik-baik saja.
Ju Kyung makin frustasi.
Soo Ho memandang heran Ju Kyung.
Di koridor, Ju Kyung berlangsung dengan wajah lesu.
Bersamaan dengan itu, Soo Ho juga berlangsung ke arahnya sambil minum jus ginseng merah.
Tapi tiba-tiba dua orang menabrak Soo Ho, hingga jus ginsengnya muncrat keluar dan mengenai bibir Soo Ho.
Ju Kyung pribadi terkesiap menyaksikan Soo Ho, terlebih Soo Ho pakai program mengusap bibirnya yang terkena muncratan jus ginseng merah.
Ju Kyung pun saat itu juga membayangkan Soo Ho yakni vampir.
Soo Ho yang berpakaian vampir, mendekati Ju Kyung. Dia berbisik, saya akan bal….
Ju Kyung panic, balas dendam.
Ju Kyung teriak dan pribadi kabur.
Ju Kyung secepat kelas lari ke kelas. Melihat Ju Kyung yang ketakutan, Soo Ah tanya ada apa.
Soo Ho menyusul Ju Kyung.
Soo Ho : Lim Ju Kyung.
Sontak, Ju Kyung tambah panic. Dia bahkan hingga terjatuh dikala Soo Ho mendekatinya.
Soo Ah pribadi mendekati Ju Kyung dan tanya ada apa.
Soo Ho : Apa kamu melakukan kesalahan? Kenapa kamu terus kabur? Guru sains ingin saya mengopi buku teks untukmu. Aku menandai semua bab yang kami pelajari sebelum kamu pindah. Kopi halaman yang ditandai dan kembalikan.
Soo Ho memamerkan bukunya, kemudian pergi.
Ju Kyung ketawa sendiri, mengopi? Lalu beliau memakai buku Soo Ho buat mengipas-ngipas dirinya.
*Kayaknya Di Korea, arti balas dendam dan mengkopi/menyalin nyaris sama.
Ju Kyung berlangsung pulang dan melalui toko komik.
Tanpa ia sadari, Soo Ho melihatnya. *Fix, Soo Ho tahu beliau Ju Bal!!
Sampai kamar, Ju Kyung pribadi rebahan.
Tapi ponselnya malah berbunyi. Telepon dari Soo Ho. Ju Kyung pun akal-akalan selaku operator dan bilang nomornya tak terdaftar.
Soo Ho : Itu tidak lucu, Ju Bal.
Ju Kyung : Tidak lucu?
Soo Ho : Temui saya di toko buku komik. Ada yang ingin kuberikan kepadamu.
Ju Kyung : Tidak perlu. Aku tidak membutuhkannya.
Soo Ho : Kau bahkan tidak tahu apa itu. Akan kutunggu hingga kamu datang.
Soo Ho mutusin panggilannya.
Ju Kyung, terserah! Dia sanggup menanti sesukanya.
Ju Kyung kembali rebahan tetapi beliau berdiri lagi.
Ju Kyung : Tidak. Aku mesti memakai potensi ini untuk menegaskan beliau tidak pernah meragukanku selaku Lim Ju Kyung.
Soo Ho masih nungguin Ju Kyung.
Lampu di toko komik kedap kedip alasannya yakni mau putus.
Paman Pangeran menyaksikan bohlamnya nyaris putus.
Lalu Ju Kyung tiba dan Paman Pangeran pribadi nyuruh beliau jaga toko.
Ju Kyung nyamperin Soo Ho di dalam.
Ju Kyung : Hai, usang tidak bertemu.
Soo Ho : Belum terlalu lama.
Ju Kyung gugup, kurasa begitu. Tapi kenapa kamu ingin menemuiku?
Soo Ho ngasih Ju Kyung kue.
Soo Ho : Harus disantap dikala dingin.
Ju Kyung : Balas dendam?
Soo Ho : Tiramisu. Aku menikmati “The Cursed Mask”.
Ju Kyung : Tiramisu? Kau tidak perlu repot-repot, tetapi terima kasih.
Ju Kyung menyaksikan seragam Soo Ho.
Ju Kyung : Kurasa kamu tiba pribadi dari sekolah. Aku tidak pernah melihatmu memakai seragam sekolah.
Soo Ho : Benarkah?
Ju Kyung : Ya. Seragam sekolahmu terlihat bagus.
Soo Ho : Sebenarnya ada seorang gadis yang menyerupai denganmu di sekolahku.
Ju Kyung bilang beliau sering mendengar itu alasannya yakni parasnya pasaran.
Lalu Ju Kyung beranjak ke rak dan membelakangi Soo Ho.
Ju Kyung : Kau niscaya berguru di sekolah campuran. Apa nama sekolahmu?
Soo Ho : Sekolah Menengan Atas Saebom.
Ju Kyung : Aku belum pernah mendengar sekolah itu. Kurasa lokasinya tidak dekat.
Soo Ho : bersekolah di mana?
Makin nervous lah si Ju Kyung.
Ju Kyung : Aku? Sekolahku sungguh jauh. Kau tahu Desa Galdu di Haenam, Provinsi Gyeongsang Selatan, bukan? Di situlah sekolahku.
Soo Ho : Bukankah itu di Jeolla Selatan?
Ju Kyung : Ya, kamu benar. Desa Galdu di Jeolla Selatan.
Soo Ho : Haenam… Di Provinsi Jeolla Selatan. Kau pindah dari sana?
Ju Kyung : Apa maksudmu? Aku berhenti sekolah. Aku akan secepatnya pindah ke Kanada. Saat ini, saya tinggal di rumah nenekku.
Soo Ho : Di mana di Kanada?
Ju Kyung : Ibu kota. Itu wilayah yang hendak kutuju. Vancouver.
Soo Ho : Ottawa?
Ju Kyung : Ottawa. Ya, di sana.
Ju Kyung yang gugup, kemudian mengalihkan pembicaraan. Dia bilang tidak terlampau terpelajar geografi dan mengaku bahagia berjumpa seseorang yang juga suka komik horor.
Ju Kyung : Sedih rasanya mempertimbangkan saya tidak akan sanggup berjumpa denganmu lagi.
Soo Ho : Menurutku kita akan berjumpa lagi.
Ju Kyung : Kurasa kamu juga sedih. Kau mesti mengunjungiku di Otta setelah kamu kuliah.
Soo Ho : Ottawa.
Ju Kyung : Ottawa. Ya, itu yang kukatakan.
Ju Kyung yang takut ditanya-tanya lagi, menentukan pergi. Dia pamit dan secepatnya berlangsung ke pintu.
Tapi Soo Ho bilang beliau susah diandalkan dan menyebutkan namanya, Lim Ju Kyung.
Ju Kyung pribadi berhenti melangkah. Dia kaget, bahkan hingga jatuhin tiramisu dari Soo Ho.
Soo Ho : Aktingmu bahkan tidak bagus. Aku tahu kamu Lim Ju Kyung.
Ju Kyung berbalik. Dia kekeuh kalau beliau Lim Ju Bal.
Soo Ho : Aku menyidik buku telepon sekolah dan menelepon nomormu, dan kamu muncul. Bagaimana caramu menerangkan itu?
Ju Kyung : Aku akan menerangkan semuanya. Kami sepupu. Ponselku tidak berfungsi, jadi, saya meminjam ponselnya.
Soo Ho : Kau berharap saya memercayai itu?
Ju Kyung : Kenapa tidak?
Soo Ho : Suaramu terdengar menyerupai dengannya.
Ju Kyung : Itu mengalir dalam keluarga.
Soo Ho : Kaprikornus kamu bukan dia?
Soo Ho : Tentu bukan.
Soo Ho berlangsung ke arah Ju Kyung. Ju Kyung yang takut, mundur ke belakang dan terdesak ke rak.
Soo Ho melepaskan ikatan rambut Ju Kyung juga kacamata Ju Kyung.
Lalu beliau memandang wajah Ju Kyung dekat-dekat dan bilang kalau di matanya, Ju Bal yakni Ju Kyung.
Dan Ju Kyung gak berkutik dikala ibunya tiba dan meneriakkan namanya.
Bu Hong murka alasannya yakni Ju Kyung bukannya berguru tetapi malah ke toko komik.
Lampu karenanya padam.
Ju Kyung pun ngegas ke Soo Ho.
Ju Kyung : Baiklah! Aku Ju Kyung! Lim Ju Kyung! Kenapa? Kau akan melaporkanku atas penipuan atau semacamnya? Apa masalahnya? Apa yang hendak kamu lakukan?
Ju Kyung juga berlangsung maju sambil mendorong Soo Ho dengan bahunya.
Ju Kyung : Apa yang hendak kamu lakukan?
Ju Kyung kemudian mengambil kacamatanya di tangan Soo Ho dan kabur.
Lampu kembali menyala
Soo Ho memandang bando Ju Kyung di tangannya.
Sampai rumah, Ju Kyung terduduk lemas di depan pintu. Dia gak ngerti kenapa hidupnya menyedihkan.
Soo Ho hingga rumah, mau masukin almamaternya ke tong sampah. Tapi gak jadi dan karenanya beliau masukin almamaternya ke mesin cuci.
Lalu Soo Ho ke toilet, membereskan rambutnya dan melepaskan ikatan rambut Ju Kyung dari pergelangan tangannya.
Soo Ho pun ingat sejak kapan beliau tahu Ju Bal yakni Ju Kyung.
Semua bermula setelah Ju Kyung ngasih paper bag yang isinya komik dan almamater.
Tapi kemudian Ju Kyung tiba dan minta paper bag nya dibalikin. Dia bilang beliau salah bawa. Paper bag itu isinya pembalut.
Tapi sebelum Ju Kyung datang, Soo Ho rupanya sempat menyaksikan ada komik di dalam paper bag. Dan beliau juga membaca pesan Ju Kyung yang tertempel di sampul.
“Terima kasih tidak membeberkan penampilanku tanpa riasan.”
Sontak, Soo Ho stress berat tahu Ju Bal yakni Ju Kyung.
Setelah Ju Kyung pergi, Tae Hoon datang. Soo Ho pribadi minta nomor Ju Kyung.
Saat Ju Kyung melepaskan helm Seo Jun di toilet dan mencuci mukanya, Soo Ho yang mau masuk kamar mandi, menyaksikan Ju Kyung.
Tapi Ju Kyung gak sadar ada Soo Ho disana.
Ju Kyung : Berwajah jelek saja sudah menyedihkan. Kenapa hidupku mengenaskan sekali?
Dari situlah seluruhnya berawal.
Flashback end…
Soo Ho tersenyum memandang bando Joo Kyung, kemudian beliau menaruh bando Joo Kyung di wastafel.
Ju Kyung masih di depan pintu. Bu Hong masuk dan terkejut menyaksikan Ju Kyung.
Bu Hong : Anak nakal. Ibu menyuruhmu belajar. Kenapa kamu berbaring di sini?
Ju Kyung berkata pelan, eomma. Bisakah saya putus sekolah?
Tapi Bu Hong gak denger. Dia menyalakan lampu dan mengendus-ngendus.
Bu Hong jalan melalui badan Ju Kyung.
Bu Hong : Apa itu busuk selokan yang kucium? Rumah renta jelek ini.
Lalu giliran Hee Kyung yang gres pulang, terkejut menyaksikan adiknya goleran depan pintu.
Hee Kyung : Astaga, jantungku… Ada apa denganmu?
Ju Kyung : Eonni, bisakah kamu menginjak dan membunuhku?
Hee Kyung melalui badan Ju Kyung sambil menginformasikan ibunya kalau beliau sudah pulang.
Hee Kyung menghampiri ibunya di dapur.
Hee Kyung : Apa yang ibu lakukan
Bu Hong : Bau selokan terus tercium.
Hee Kyung : Ini buruk.
Ju Kyung tambah lemas.
Ju Kyung : Bau selokan lebih penting dibandingkan dengan aku, bukan?
Ju Kyung bantuin ayahnya nyiapin makan malam.
Dia menata meja makan, tetapi sambil melamun.
Ayah tiba menjinjing sup. Setelah menaruh sup di meja, beliau mengambil duit dari dalam dompet ibu yang tergeletak di meja.
Ibu keluar dari kamar mandi dan gak sadar ayah mengambil uangnya.
Ayah kembali ke dapur.
Ibu menyaksikan Ju Kyung melamun.
“Ju Kyung-ah, ada apa denganmu! Panggil kakakmu untuk makan.” ucap ibu sambil ngambil sendok di tangan Ju Kyung.
“Baiklah.”
Ju Kyung ngambil sendok di tangan ibu kemudian dengan lemas menaiki tangga.
Bu Hong mengomel, dimana kepalanya? Dia bahkan tidak belajar. Dia menyulitkan, sama menyerupai ayahnya.
Bu Hong memandang tajam suaminya.
Sementara Ju Kyung merangkak menaiki tangga.
Ayah memamerkan ibu minuman dingin. Ayah bilang itu segar. Ibu pribadi menghantam ayah alasannya yakni minumannya sungguh dingin.
Ju Kyung merangkak ke kamar kakaknya. Dia bilang ke kakaknya kalau ibu memerintahkan mereka makan sambil merangkak ke kasur.
Hee Kyung lagi main game tetapi beliau kesal sama musuh mainnya.
Hee Kyung yang tadi duduk di kursi, kini jongkok di atas dingklik dan berupaya mengungguli pertarungan dengan sarat semangat.
Hee Kyung : Jangan takut.
Hee Kyung karenanya menang. Ia bahkan hingga berdiri di meja saking senangnya menang.
Ju Kyung yang menyaksikan itu, pribadi semangat. Dia berdiri dan mengangkat tangannya yang memegang sendok tinggi-tinggi.
Soo Ho lagi sarapan. Ajumma memerintahkan Soo Ho makan sayur sebelum sayurnya rasan. Tapi Soo Ho cuma makan roti.
Ajumma membuka kulkas dan menyaksikan makanannya masih utuh.
“Kau tidak makan malam?”
Soo Ho bilang beliau makan diluar.
Ajumma tanya, kenapa? Apa makanannya gak enak?
Soo Ho bilang bukan begitu. Tapi ajumma salah paham. Dia bilang, pembantu harusnya bersih-bersih saja bukan membawakan kuliner menjijikkan.
Soo Ho bilang makanannya enak.
Ajumma bahagia mendengarnya, benar, bukan? Makanlah yang lahap walaupun sibuk.
Ponsel Soo Ho berbunyi. SMS masuk dari Ju Kyung yang ngajak beliau bertemu. Ju Kyung bilang mau ngomong sesuatu.
Soo Ho pribadi pamit tetapi ajumma menahannya. Ajumma tanya, apakah mesti ia membersihkan kamar itu.
Soo Ho menoleh ke kamar yang ada disampingnya. Soo Ho bilang, mudah-mudahan beliau saja yang membersihkan kamar itu dan melarang ajumma masuk. Ajumma mengerti.
Bersambung ke part 2…