Tentangsinopsis.com – Sinopsis True Beauty Episode 3 Part 3, Kamu juga bisa membaca daftarnya di goresan pena yang ini. Simaklah juga Episode sebelumnya baca di sini.
Ju Kyung berlari di koridor. Saking buru-burunya, beliau hingga memerintahkan orang yang ada di depannya menyingkir mudah-mudahan tak membatasi jalannya.
Ju Kyung akhirnya hingga di kelas dan pribadi ke meja Soo Ho. Dia meletakkan jus ginseng merah di meja Soo Ho.
“Aku percaya kamu haus. Ini. Ini kesukaanmu. Selamat menikmati. Semoga studimu tanpa gangguan hari ini.”
Ju Kyung kemudian keluar dari kelas. Soo Ho memandangi Ju Kyung dengan wajah super cerah.
Di koridor, Seo Joon dan temennya gempar sendiri.
Seo Joon lagi kacaan dan cerminnya di pegangin oleh Cho Rong. Seo Joon memerintahkan Cho Rong mengangkat cerminnya lebih tinggi alasannya yaitu beliau tak bisa menyaksikan wajahnya.
Seo Joon berlangsung mundur dan menabrak Ju Kyung yang tiba-tiba timbul menenteng tumpukan kertas.
Seo Joon menoleh, sial. Gadis helm?
Ju Kyung : Mian, mian.
Ju Kyung mau pergi tetapi ditahan Seo Joon. Seo Joon tanya, kapan Ju Kyung akan mengembalikan helmnya.
Soo Jin menyaksikan Ju Kyung dan Seo Joon.
Ju Kyung mengaku lupa alasannya yaitu ada banyak hal yang ia pikirkan.
Seo Joon : Kau lupa? Kau cukup berani.
Ju Kyung : Aku sungguh minta maaf.
Seo Joon : Kau pikir saya lelucon, bukan?
Ju Kyung takut, apa? Tentu tidak.
Ju Kyung pun bilang akan mengembalikan helm Seo Joon besok.
Seo Joon menakuti Ju Kyung lagi. Dia bilang, bila besok Ju Kyung gak bawa helm nya, maka Ju Kyung akan menanggung akibatnya.
Ju Kyung mengetahui dan pribadi kabur.
Cho Rong tanya, kenapa Seo Joon bersikap menyerupai itu.
Cho Rong : Sudah terperinci beliau cuma menjajal menawan perhatianmu.
Seo Joon : Dia mengambil helmku untuk menawan perhatianku? Yang beliau jalankan yaitu mengusikku.
Cho Rong : Pikirkan kenapa bidadari mengambil busana pemotong kayu. Bidadari itu menghasilkan citra yang lebih besar.
Seo Joon : Tunggu. Bukankah si pemotong kayu yang mencuri pakaiannya?
Seseorang tiba-tiba mendorong Seo Joon dari belakang.
Seo Joon kesal. Dia menoleh sambil menggerutu, bocah sialan.
Seo Joon cs pribadi melongo di saat tahu yang mendorongnya yaitu guru mereka.
“Aku bocah sialan?”
“Halo, Pak.”
“Kancing jaket kalian! Kalian bukan di sauna.”
Ju Kyung berlari masuk ke ruangan guru. Dia meletakkan tumpukan kertas di meja guru, kemudian terburu-buru pergi lagi tetapi di depan pintu beliau nyaris menabrak Wakil Kepala Sekolah.
Ju Kyung : Maafkan aku.
Ju Kyung pribadi pergi. Wakil Kepala Sekolah pun kesal.
Ju Kyung balik ke kelas dan duduk di bangkunya dengan lemas.
Lalu beliau mengambil ponselnya, kemudian menyaksikan Soo Ho dan tersenyum manis.
Soo Ho menjangkau ponselnya dan membaca pesan dari Ju Kyung. Ju Kyung bilang misi selesai. Ju Kyung juga memberi emot tersenyum.
Soo Ho tertawa membacanya.
Soo Jin menghampiri Soo Ho alasannya yaitu menyaksikan Soo Ho tertawa. Dia ingin tau kenapa Soo Ho ketawa. Dia bilang, belum pernah mendengar tawa Soo Ho dan itu menjadikannya merinding.
Tapi Soo Ho tidak mau menginformasikan apa yang menjadikannya tertawa.
Soo Jin kesal, dasar bangsat menyebalkan! Baiklah. Aku akan pergi.
Soo Jin di SMS ayahnya, ayahnya minta beliau pulang cepat mudah-mudahan mereka bisa makan malam dengan Direktur Choi.
Soo Jin membalas, iya, kemudian beliau pergi dari kelas dengan wajah kesal.
Di toilet, Soo Jin mencuci tangannya.
Teman yang bangkit disampingnya mengajaknya bicara.
“Soo Jin-ah, bukankah kelas sejarah sungguh membosankan? Aku tidur sepanjang kelas.”
Tapi Soo Jin yang sedang kesal, membisu aja. Akhirnya temannya pergi.
Soo Jin mencium tangannya. Merasa tangannya masih bau, ia mencuci tangannya dengan sabun berkali-kali.
Soo Ah datang.
“Soo Jin-ah, Soo Jin.”
Soo Jin membisu saja.
Soo Ah tanya, Soo Jin mikirin apa.
Soo Jin : Tidak, cuma ada sesuatu di tanganku.
Ju Kyung menyoroti lemarinya yang gelap dengan senter ponselnya, tetapi beliau tak mendapatkan benda yang dicarinya.
Dia heran sendiri, kemana perginya benda besar itu?
Ju Kyung terus mencari tetapi tetap tak menemukannya juga.
Ayah masuk, membawakan seragam Ju Kyung yang telah beliau setrika.
Ju Kyung pun tanya, apa ayahnya menyaksikan helm di kamarnya.
Ju Kyung pribadi lari ke bawah. Dia menyaksikan Ju Young melintas dengan santainya di depan tangga.
Ju Kyung pun melempari Ju Young dengan tisu. Ju Young pun protes gak ada angin gak ada hujan dilempar kakaknya.
Ju Kyung tanya kenapa Ju Young memasarkan helmnya.
Ju Young : Kau bilang menemukannya tergeletak di jalan.
Ayah yang berupaya misahin mereka, maka kejengkang hingga dua kali.
Ju Kyung terus mengejar-ngejar Ju Young. Ayah coba misahin lagi tetapi kepalanya gak sengaja kena pukul Ju Kyung dan beliau kejengkang lagi.
Ju Kyung tanya, kemana Ju Young menjualnya. Ju Young bilang ke aplikasi online.
Ju Kyung kian sewot, apa kamu telah gila!
Ju Young : Kau menjambak rambutku!
Ju Kyung : Kembalikan!
Ibu pulang dan menyaksikan kekacauan itu.
Ibu teriak, memerintahkan mereka berhenti.
Ju Kyung posisi tangannya masih di rambut Ju Young. Dan tangan Ju Young memegang tangan sang kakak.
Ibu marah, beraninya kalian berantem di depan orang tua.
Ibu kemudian memerintahkan ayah mengambil benda itu.
Ayah menggeleng, mudah-mudahan ibu tak melakukannya.
Ibu murka dan melempar ayah dengan tasnya. Ayah kembali kejengkang.
Ayah kemudian bangkit dan bergegas mengambil apa yang diminta ibu.
Ayah sedang melipat kalian sekarang. Sementara ibu memandang kedua anaknya dengan tatapan sadis.
Ju Kyung bilang ke Ju Young, bila beliau mengasihi Ju Young.
Ju Young juga menyampaikan hal yang sama.
Ternyata benda yang diminta ibu yaitu gunting kuku. Ju Kyung menggunting kuku kaki Ju Young sambil terus mengatakan, “Aku mencintaimu”.
Ayah berhenti melipat kain dan menggaruk punggung ibu.
Ju Young menawan kakinya alasannya yaitu geli. Dia minta Ju Kyung melakukannya dengan benar.
Ju Kyung sewot, kamu tidak mencuci kakimu?
Ju Young pasang paras meledek. Dia mengedipkan sebelah matanya, kemudian menjulurkan lidahnya ke Ju Kyung dan sehabis itu mengatakan, “Aku mencintaimu”.
Ju Kyung berupaya sabar.
Ju Kyung kemudian kasih tahu Ju Young pemilik helm itu yaitu Han Seo Jun.
Ju Kyung : Kau mesti berupaya semampumu untuk mengembalikannya.
Ju Young kaget, Han Seo Joon? Kenapa gres menginformasikan sekarang?
Mereka langgar bacot lagi hingga ditegur ibu.
Hee Kyung pulang dan pribadi ngeh bila adiknya sedang dihukum.
SMS dari Soo Ho masuk.
Soo Ho : Buku ketiga “Garden of Blood”. Taman bermain. 10 menit.
Ju Kyung kaget. Dia kemudian mencium ubun-ubun adiknya dan berkata, “Aku menyayangimu, Adikku”.
Lalu beliau ngetekin adiknya.
Ju Kyung : Kami telah berbaikan. Ibu, seluruhnya baik, ya?
Ju Kyung pribadi pergi sehabis menyampaikan itu.
Ju Young pasang tampang pengen muntah abis diketekin Ju Kyung.
Ibu mau mengejar-ngejar Ju Kyung. Ayah berupaya menangkal tetapi ditepuk ibu pakai bantal.
Buku yang diminta Soo Ho, mau dipinjam sama anak kecil.
Tepat di saat itu Ju Kyung tiba dan meminta anak kecil itu membiarkannya meminjam komik itu lebih dulu.
Sekarang, Ju Kyung dan anak kecil itu duduk di depan toko komik.
Ju Kyung gusar sambil terus memandang komik incaran Soo Ho yang terus dipegang anak kecil itu. Dan anak kecil itu asik menikmati ice cream.
Pesan Soo Ho masuk. Soo Ho bilang udah melalui 10 menit.
Ju Kyung muter otaknya biar si anak kecil ngasih komiknya.
Ju Kyung : Hei, anak kecil yang imut.
Si anak kecil sewot diundang imut. Dia bilang beliau terlalu renta untuk itu.
Ju Kyung minta maaf.
Ju Kyung : Hei, anak dewasa, boleh kuminta bukunya sekarang?
Anak kecil : Entahlah.
Ju Kyung : Hei, saya membelikanmu es krim itu…
Anak kecil : Kubilang saya akan memikirkannya. Aku masih berpikir.
Ju Kyung kesal, dasar…
Anak kecil : Kau marah? Aku mengasihanimu, jadi, saya hendak mengizinkanmu mengambilnya. Tapi saya berubah asumsi alasannya yaitu kamu membuatku kesal.
Ju Kyung : Astaga, yang benar saja. Apa yang mesti kulakukan mudah-mudahan kamu merasa lebih baik? Haruskah saya membuatmu tertawa? Lihat aku.
Ju Kyung menari. Si anak kecil bilang itu tidak lucu dan sungguh kuno.
Ju Kyung : Kalau begitu saya akan menjadi zombie.
Si anak kecil bilang Ju Kyung keren sekali dan minta Ju Kyung jadi zombie sekali lagi.
Tanpa Ju Kyung sadari, Soo Ho tiba dan melihatnya dari kejauhan.
Soo Ho kemudian berbalik. Dia tersenyum, kemudian beranjak pergi dari sana.
Bersambung ke part 4…
