Sinopsis Unsung Cinderella: Midori, The Hospital Pharmacist Episode 3 Part 3 – Kamu sanggup membaca postingan daftar lengkap dari sinopsis ini selengkapnya di goresan pena yang ini. Jika ingin menyaksikan dan membaca Episode sebelumnya baca di sini.

Aoi menemui Onozuka untuk berterima kasih.
“Untuk apa ?”
“Kamu mendapatkan Pak Nitta.”
“Aku cuma melalui area itu.”
“Dia sudah boleh pulang sementara waktu lalu. Tolong jaga pak nitta. “
“Seperti yang saya bilang saya tidak mempunyai waktu untuk berkonsentrasi pada satu pasien tertentu.”
“Kamu tetap menanti di UGD untuknya.Onozuka kau ingin Bekerja untuk pasien bukan? Jika kau tidak keberatan ,bergabung dengan pelatihan yang diadakan departemen farmasi. Jika para apoteker yang serupa melakukan pekerjaan sama kita sanggup melakukan pekerjaan lebih baik untuk pasien.”

“Cukup!Aku sudah muak dengan impianmu yang sia sia itu. Kurasa yang kulakukan kini tidak anggun namun saya tidak mempunyai pilihan. Aku mengabiskan seluruh uangku untuk menjadi apoteker selama 6 tahun. Totalnya 6 juta yen. Aku sanggup mengeluarkan duit seluruhnya kalau melakukan pekerjaan di sini selama 3 tahun.aku sudah memutuskan. Ini bukan mimpi namun kenyataan. Pada mulanya saya berharap saya menghadiri pelatihan dan mencar ilmu untuk menjadi apoteker hebat. Tapi melakukan pekerjaan di sif malam selama tiga hari berturut turut setiap pekan membuatku tidak acuh dengan hal hal itu. Aku sudah direpotkan dengan menyusun minuman berenergi dan tisu toilet. Buku yang tidak sempat kupelajari menumpuk. Jika saya sarat semangat menyerupai kamu, saya tidak akan sanggup bekerja.

“Bukankah itu terserah padamu. Bahkan di apotek pun ada banyak apoteker ambisius. Terlepas dari wilayah atau situasinya saya percaya ada banyak orang yang berjuang demi kesempatan mereka. Pak Nitta salah satunya. Dia bilang sementara ia menjalaniperawatan basuh darah 4 jam dan minum 15 pil sehari ia juga akan berupaya menjadi guru yang ideal. dikala saya menyaksikan motivasinya kupikir saya juga akan menjalankan yang terbaik. Itu mungkin kekanak kanakan atau menyesatkan. Tapi saya menjalankan yang sanggup kulakukan untuk pasien dan menjadi apoteker ideal yang menjadi tujuanku. Aku akan menyerahkan pak nitta padamu. “

Setelahnya Onozuka terngiang ngiang uacapan Aoi sambil mengingat kembali pertemuannya dengan Seno di UGD.

“Denyut nadi menurun dari 180 menjadi 130.”
“Segera operasi. Apoteker Veramil.”
“ Detak jantung pasien tidak teratur. Diltiazem akan lebih baik untuk menstabilkan detak jantung.
“Itu kali pertamaku menyaksikan apoteker menyelamatkan pasien.” Kata Onozuka.
“Orang yang menyelamatkan nyawa merupakan dokter bukan apoteker.”sahut seno.
“Aku tetap sungguh tersentuh.”
“Jika kau kesengsem kau sanggup menjadi apoteker di departemen gawat darurat.

Besoknya Pak Nitta ke apotek.
“Rasanya seolah saya diselamatkan olehmu.”
“Tidak,aku tidak menjalankan apapun.”
“Tolong.” Pak Nitta menyerahkan kertas resep obatnya. Onozuka membaca,” Ferromia 50mg” onozuka kemudian mengambilkan obatnya dan memberikannya pada Pak nitta. Saat Pak nitta akan pergi, “ Pak Nitta kalau kau mengkhawatirkana apapun kau sanggup bicara denganku.”Kata Onozuka. Pak Nitta tersenyum.” Terima kasih.”

Bu Handa ke ruang buatan steril namun di sana tidak ada seorangpun. Bu Handa gelisah terduduk lemas di lantai.
“ Aku tahu siapa pun kesusahan alasannya merupakan kita kelemahan staf. Tapi itu akan memengaruhi pasien.” Katanya pada diri sendiri.

Tetiba terdengar bunyi musik dan orang bernyanyi. Pak Nanao, seno dan yang yang lain tiba menenteng bunga dan memberi selamat pada Bu Handa.
“Buhanda selamat sudah melakukan pekerjaan di RS Yorozuselama 20 tahun.”
“ Semua orang bersikeras merayakan ini. Aku mesti ikit bermain” Kata Nanao.
“ jadi ini bukan mogok kerja?Tanya buHanda.
“ Ini kado dari semua orang.” Kata Seno.
“Terima kasih.”
Lalu siapa pun bertepuk tangan

Bu handa membuka hadiahnya.Ia pikir kantong tasternyata itu kalkulator.yang mudah digunakan.
“ kau masih sanggup meresepkan obat bukan?” Bu handa mengangguk. Pak Aragami bermain sulap.Bu Handa tertawa. Tapi Kariya memerintahkan siapa pun bersiap melakukan pekerjaan lagi.
Aihara menyaksikan Bu Handa memasang tas kalkulator nya di pinggangnya.
Aoi : Ada apa?
Aihara : sungguh mengesankan bagi seseorang melakukan pekerjaan di sini selama 20 tahun.
Aoi terseyum lega.

Aihara bareng pasien kakek yang kemarin.
“ Kamu tidak meminum pil ini lagi.”
“Sudah kubilang itu terlalu besar untuk ditelan.” Aihara kemudian membagi pil itu jadi dua.
“Aku tidak tahu kau sanggup menjalankan itu.”
“Walau kau tidak sanggup membelah dua obat kau sanggup memotong yang ini.”
“Nak apa kau dari kansai?”
“Aku bukan anak kecil.aku apoteker RS Aihara kurumi.”
“Aku menelannya.”katanya pada Aihara.

“Apa tidak ada yang masuk ke departemen kita?”
“ Aku kenal seseorang.”
“Siapa? Dia dari mana? Undang dia.”
“Percuma kalau ia tidak tertarik. Aku mesti mengajukan pertanyaan kepadanya.”
“Apa ia akan bergabung dengan kita?”
“Entahlah.”

Aoi akan makan di kedai makanan Pak Tatsukawa. Ada Onozukadi sana. Aoi terlihat ragu awalnya. Pak Tatsukawa menyuruhnya bergabung dengannya. Onozuka juga menyaksikan Aoi sambil mencatat sesuatu di buku kemudian Onozuka berhenti mencatat dan menaruh bukunya di kursi.
Aoi : Pak Nitta baik baik saja?
Onozuka : Entahlah.
Aoi : Apa maksudmu?
Onozuka : Dia minum obat sempurna waktu. Dia terlihat lebih suka dibandingkan dengan sebelumnya.Onozuka tersenyum.
Aoi tersenyum. : Tentu saja kau merawatnya dengan baik selaku apoteker.
Onozuka : Kenapa saya merasa kau merendahkanku? Raut parasnya agak marah.
Aoi : Tidak.
Onozuka : Kamu mungkin berpikir kau lebih baik dariku dalam hal obat. Kamu tahu ini?kamu tahu kenapa senantiasa ada lubang di lozenge ? saya percaya kau tidak tahu.
Aoi : Ya tentunya saya tahu.
Onozuka : Apa alasannya?
Aoi : Begini. Sederhana sekali. Memalukan untuk menjawab pertanyaan itu.Aoi terlihat aib malumenjawabnya.
Onozuka : Kamu tidak tahu
Aoi : Aku tahu
Onozuka : Apa???
Aoi cuma tertawa.
Ada bukunya onozuka ia atas kursi.
Semua gambar maupun hak cipta milik: VIU and Fuji TV