Sinopsis Unsung Cinderella: Midori, The Hospital Pharmacist Episode 3 Part 2 – Jika ingin membaca rangkuman lengkap bisa eksklusif di goresan pena yang ini. Kalian juga mesti baca Episode sebelumnya baca di sini.

Aoi : kenapa kau tidak bilang kau apoteker?
Onozuka : kau tidak pernah bertanya.
Aoi : kenapa kau mengawali percakapan di kedai makanan Tiongkok?
Onozuka : rasanya lucu menyaksikan sekelompok apoteker RS yang besar hati berdiskusi dengan serius.
Aoi : kau jahat sekali.
Onozuka : untuk menanyakan Nitta kau datang?kamu yang menelepon tadi pagi bukan?
Onozuka : Kamu yang mengatakan denganku?
Onozuka : Kamu kemari untuk mengeluh?
Aoi : Kalau begitu saya akan berterus terang. Aku tidak percaya kau membelah dua tablet adalat CR. Kamu mesti mengatasi obat dengan baik selaku apotekrer.
Onozuka : Kamu terlalu benas selaku apoteker RS. Kamu sungguh berpikir dikala saya melakukan pekerjaan di sif malam tugasku hanyalah menanti resepnya. Orang cuma sanggup konsultasi dengan apoteker di malam hari. Dan kami memasarkan lumayan banyak obat. Aku mesti merencanakan obatnya menyidik dan merekam riwayat medisnya. Bertindak selaku kasir dan merencanakan salinan resepnya. Aku mesti menjalankan semua tugasku sendiri.

Onozuka : saya tidak dapat berkonsentrasi pada setiap pasien.
Aoi : namun itu tugasmu selaku apoteker.
Onozuka : apoteker RS senantiasa lebih baik. Kurasa bagiku mereka tidak perlu membungkuk untuk mendapat duit dari pasien yang tidak dapat berbelanja obat. Aku percaya mereka juga tudak pernah membereskan rekam medisnya.itu sebabnya mereka punya waktu untuk berbincang-bincang dengan pasien lain.
Aoi : Onozuka kenapa kau menjadi apoteker? Bukan lantaran pasien ? kiprah kita du RS atau apotek sama saja.
Onozuka : kau sungguh kekanak kanakan. Apa semua apoteker RS sama saja?
Aoi : Tidak apa apa kalau kau berpikir begitu. Tapi itu tidak ada keterkaitannya dengam Pak Nitta. Dia guru SD. Salah satu muridnya ketakutan dan bahkan tiba ke tempat tinggal sakit.
Onozuka : kau membuatku kesal.kamu bilang untuk melindungi pasien kita mesti mengerti pasien dengan baik. Apa benar kau mengenal pak Nitta?

Onozukan menceritakan pak Nitta senantiasa pergi ke sentra basuh darah untuk perawatan sebelum tiba ke sana,dan senantiasa sehabis pukul 11 malam. Dia senantiasa berbelanja mi instan dan enam botol minuman energi sebelum ia pergi.

Aoi : Tunggu. Pasien disfungsi ginjal tidak dapat mengonsumsi minuman energi itu akan melemahkan sitem ekskresi atau menyebabkan keracunan.
Onozuka. : Aku tahu namun saya tidak dapat melaksanakan apapun. Dia konsumen yang ingin melaksanakan itu. Aku tidal berhak menghentikannya. Tentu saja saya tahu memotong tablet Adalat CR bisa memengaruhi kecepatan larutannya. Tapi bagi pasien seumpama Nitta yang senantiasa kehabisn waktu , bisakah kau memberitahunya bahwa obat resep sedang habis dan menjadikannya tiba kembali besok. Karena itu saya melakukannya diawal senantiasa ada pengecualian. Tidak apa apa kalau kau bersemangt soal pekerjaanmu selaku apoteker dan menemani pasien bagian dari pekerjaan. Tapi berhentilah membuatkan mimpimu itu di luar rumah sakit.

Selepas pulang kerja Onozuka berabaring sambil mengingat pertanyaann Aoi. Onozuka mengapa kau menjadi apoteker? Onozuka kemudian melirik buku buku wacana apoteker.
“Cara meresepkan obat” “Tentang obat “ “ Buku Teks Perawatan Darurat untuk Apoteker” . Onozuka yang kesal kemudian melempar kaosnya menutupi buku bukunya.

Aoi menceritakan Onozuka melakukan pekerjaan selaku apoteker pada teman dekat temannya.
Kudo : seumpama apa orangnya!
Aihara : ia hebat.
Aoi. : tidak. Dia menyembunyikan identitasnya selaku apoteker dan mengejek kita.
Hakura : kemudian apa yang terjadi?
Aoi : konferensi kami menjelma perselisihan kecil.
Kariya : saya percaya pihak lain niscaya kesal.
Aoi : namun saya mengenali kebenarannya.kita tidak dapat membiarkan oak nitta dilayani apoteker seumpama itu.
Bu handa tiba untuk meminta Aihara ikut dengannya.

Aoi ke kamar pasien Nitta. Orangnya sedang tersenyum sambil menyaksikan suatu kartu.
Aoi : apa kartunya dikirim dari muridmu?kamu sungguh terkenal di sekolah.
Nitta : sama sekali tidak. Kapan saya boleh pulang?
Aoi : saya tidak dapat memberitahumu lantaran saya cuma apoteker.agar secepatnya bisa pulang kau mesti mempertahankan tubuhmu dengan baik.
Nitta : saya minum obat sempurna waktu
Aoi :begitu rupanya.kamu minum obat dalam sekali teguk. Kuharap kau bisa mencari apoteker yang dapat berdiskusi denganmu mengenai obatmu. Aku punya usulan contohnya kau bisa pergi ke apotek di mana kau bisa memutuskan apoteker permanen.itu salah satu metodenya.
Nitta : Tidak. Aku cuma bisa ke apotek yang beroperasi hingga larut malam.
Aoi : Tapi resep lazimnya kadaluwarsa dalam 4 hari. Kamu bisa pergi ke apotek lain.

Nitta : Aku tidak punya waktu. Aku berangkat ke sekolah lebuh permulaan tiga hari dalam seminggu untuk pengobatan basuh darah selama 4 jam. Aku pergi ke sekolah esoknya sehabis perawatan untuk mengakhiri pekerjaanku yang tertinggal. Keesokan harinya saya mesti menjalani basuh darah. Aku cuma bisa mendapat obat lain dari apotek.

Aoi : saya mengerti. Kamu masih mesti bersusah payah bukan?saat kau dirawat. Tolong berfokuslah untuk pengobatan dikala ini.
Nitta : Aku tahu pengobatan itu penting. Aku pernah memgundurkan diri dari pekerjaan dan cuma berkonsentrasi pada pengobatan. Hidupku yaitu wacana pengobatan. Saat itu saya bingung.kenapa saya mesti tetap hidup cuma untuk mendapat perawatan. Kaprikornus saya memprioritaskan pekerjaanku sekarang.
Aoi : Tapi itu tidak akan sukses dalam jangka panjang. Kamu mesti mempergunakan potensi ini untuk merubah gaya hidupmu.
Nitta : Sudah kubilang tidak semudah itu. Aku tidak mau mendengar komentar wacana gaya hidupku dari orang yang gres saja kutemui. Tolong lewati saya sendiri.

Aihara bercerita wacana perekrutan tenaga medis kemarin ssat ia bareng Bu handa.
Kudo : Hanya dua murid seharian ?
Aihara : Ya. Departemen lain sungguh ramai. Menjadi apoteker rumah sakit bukanlah pilihan populer.
Hakura : Apoteker rumah sakit yaitu budak para dokter.itu kata orang.
Kudo : Bu Handa kelihatannya kita tidak dapat mendapat pegawai baru.kita akan secepatnya pingsan.Hakura : Apa yang mesti kita lakukan? Haruskah kita melakukannya?
Kudo: pasti saja. Bu Handa akan terkejut kalau siapa pun di departemen ini menghilang.
Kariya : jangan hingga ia tahu.

Bu Handa diam diam menyimak obrolan mereka. Dia juga tahu kariya menemui Pak Aragami untuk menyembunyikan sesuatu kelihatannya mereka akan menghasilkan kejutan untuk Bu Handa. Tapi Bu handa terlihat khawatir.

Bu Handa menemui pak Aragami.
Bu Handa : Aku tahu siapa pun menyembunyikan sesuatu dariku. Apa mereka bermaksud mogok kerja ? Benarkah? Siapa yang merekomendasikan persepsi gres itu? Kariya? Aragami diam tidak menjawab. Kurasa sulit dipercayai Nanao. Pak Aragami masih membisu.

Malam hari. Aoi masih di ruang buatan steril. Ada seno di sana.
Seno : kudengar kau pergi ke apotek. Kaprikornus apoteker itu mengomelimu.
Aoi : saya kekurangan kata kata.aku diminta untuk tidak membuatkan mimpiku yang sekarang. Dan pasiennya menyuruhku untuk tidak mengganggunya.apa ya.g kulakukan salah?
Seno : apa yang kau lakukan. Lakukan yang pasirn ingin dibandingkan dengan yang kau inginkan. Aoi mengerti.

Aoi kelihatannya meracik dan menggolongkan obat obat yang diminum pasien Nitta. Seno mengawasinya dan tersenyum.

Di kamarnya pasien Nitta belum tidur ia akan menuliskan sesuatu di selembar kain.

Di apotek Onozuka bekerja. Rekan kerjanya minta ia melakukan pekerjaan di sif malam besok. Onozuka kelihatannya keberatan ia sudah melakukan pekerjaan di sif malam tiga hari berturut turut. Rekannya bilang mungkin anaknya demam. Ia memohon pada onozuka. Mungkin lantaran tak tega Onozuka mengabulkannya.

Aoi mendapatkan salah satu pil Pak Nitta “Freno – Gradumet 105 mg “ kelihatannya obat itu berefek samping muntah.
Aoi menegaskan obat yang diminum Pak Nitta berefek samping muntah. Ia menyaksikan dari catatan di komputer.tetiba perawat meneleponnya menginformasikan Pak Nitta tidak ada di kamarnya. Aoi pergi ke sana dan mendapatkan pil yang sama.

Aoi kemudian mencari Pak Nitta ke seluruh penjuru rumah sakit. Tetapi Aoi tak menemukannya. Aoi kemudian menelepon Onozuka. Aoi menginformasikan pak Nitta menghilang dari RS. Aoi juga menginformasikan kelihatannya Pak Nitta sudah berhenti mengonsumsi Ferro – Gradumet untuk waktu yang lama. Itu sebabnya Aoi mencemaskannya. Aoi minta maaf atas ucapannya namun Aoi tidak dapat melaksanakan itu sendiri. Karen Onozuka sering berjumpa Nitta ,Aoi pikir ia tahu di mana Nitta. Ini duduk permasalahan hidup dan mati. Bisakah ia menolong Aoi? Onozuka terdia lalu, “ itu bukan urusanku” Aoi memohon namun Onozuka menutup teleponnya.

Onozuka kelihatannya ikut mempertimbangkan Pak Nitta. Ia teringat hari itu yaitu hari olahraga. Ia juga mengingat spanduk wacana hari olahraga yang ia tempel di depan apotek kemarin.
“Hari olahraga SD Yorozu” mulai hari ini. Onozuka bergegas pergi dengan mengayuh sepedanya kencang untuk mencari pak nitta.

Sesampainya di depan SD Yorozu, Onozuka gres menyadari yang dilakukannya. Dia peduli pada pasien. Onozuka akan pergi lagi namun ia menyaksikan Orang pingsan yang ternyata pak Nitta di depan pagar sekolahan. Onozuka pun menelepon ambulan. Dan menginformasikan Nitta terkena anemia parah lantaran hemoglobin rendah.

Pak Nitta diatas bankar didorong menuju ruang operasi.
“Skala koma Glasgow 30. Suhu badan rendah.kadar oksigen 58. Ada Aoi menolong di sana.
“Tekanan darah 150 per 82”
“Pak Nitta bertahanlah” Aoi menyemangati. Dokter Toyonakan meminta komplemen zat besi pada Aoi. Aoi dengan terampil menyiapkannya. Onozukan mengawasinya kemudian ia disuruh keluar ruangan. Onozuka masih menyaksikan dari jendela. Onozuka mengepalkan tangan.

Onozuka ternyata masih menanti di depan UGD. Seno keluar dan melihatnya.
“Ada apa? “
“Begini. Apa pak Nitta…”
“Dia baik baik saja. Dia sudah stabil. “ Onozuka pun berbalik.
“Apa kau Onozuka?”
“Ya.”
“Kudengar kau menenteng Pak Nitta kemari. Aku seno apoteker yang memimpin di departemen gawat darurat.”
“Senang berjumpa denganmu.”
“Benar. Kamu lazimnya menelepon apoteker di area ini secara terorganisir untuk seminar. Kamu bisa bergabung dengan kami kalau kau tertarik. Ini kado respon untukmu lantaran mengajari Aoi sesuatu di apotek.”
Seno menyediakan suatu kartu nama. Onozuka mengajukan pertanyaan tanya sendiri dalam hati. Ada apa dengan siapa pun di RS Yorozu? Apa mereka semua menganggapku apoteker yang tidak berguna?
“Aku mengakui kmau cukup berwawasan. Kamu menginformasikan paramedis wacana hemoglobin nya yang rendah. Itu artinya kau tahu cukup banyak.” Tutur Seno.
“Aku lemah. Tanganku gemetar saya tidak dapat mengundang ambulan. Aku sungguh takut dan tidak dapat melaksanakan apapun. Kita berbeda.”

Aoi mendapatkan spanduk bergambar karikatur murid murid pak nitta di tas yang dibawa Pak Nitta.

Di kawasan lain Bu Handa menyaksikan Pak Nanao bicara dengan seno dan Aoi.

Aoi menampilkan salah satu obat pak Nitta.
Aoi : Kamu tentukan sendiri untuk tidak minum obat bukan? Bagi pasien dengan disfungsi ginjal sepertimu saya percaya obat ini sungguh penting. Kenapa kau berhenti minum obat? Karena pengaruh sampingnya?
Nitta : saya merasa sungguh mual sehabis minum obat.aku pernah muntah di depan para murid.
Aoi : kau bahkan tidak meminumnya dikala kau dirawat supaya kau bisa terus melakukan pekerjaan kau berupaya merancang ini sebelum hari olahraga.
Aihara : Apa itu spanduk untuk hari olahraga. Apa ini kado untuk berterima kasih keoada murid muridmu?
Niita tersenyum : ini tidak diberikan oleh murud murid sekolahku dikala ini. Ini dari murid murid di sekolahku sebelumnya. Di mana saya terpaksa mengundurkan diri lantaran basuh darah. Saat itu saya bisa mengajar pendidikan jasmani. Aku juga bisa melakukan pekerjaan lembur sesukaku. Aku bisa menyediakan yang terbaik untuk para murid. Dahulu saya guru yang ideal. Tapi…keadaan sudah berubah. Perawatan basuh darah menghabiskan waktuku terlalu banyak. Aku mesti mengabaikab pekerjaanku. Aku jauh dari ideal.

Dulu mulanya kinerjaku cukup baik tetapi saya dihentikan berolahraga. Aku senantiasa pulang sekolah lebih permulaan katena kondisiku. Perlahan para guru lain menatapku sinis. Hal itu tersebar luas diantara para orangtua. Mereka bilang saya diperintahkan mengajar murid yang lebih lemah. Sikap orang remaja menyebar ke anak anak.perlahan para murid menolak untuk mematuhiku. Para murid bermain main dikala kelas berlangsung. Kami sedang bersiap untuk hari olahraga.

Saat latihan. “ Kakizawa kau bisa lari lebih singkat kalau mengangkat tangan lebih tinggi.”
“Tunjukkan terhadap kami. Aku mau lihat. Aku mau lihat.”
Pak nitta pun berlari kencang di depan murid muridnya.

Jika saya berlari secepat mungkin saya akan menjadi guru ideal seumpama dulu. Tapi sehabis itu pak Nittaterlihat kesakitan.

“ Ini sungguh memalukan lantaran itulah saya tentukan membaut ini. (spanduk untuk murid muridnya) namun pada hasilnya saya tidak dapat mengantarkannya hari ini. Aku guru tak punya kegunaan yang tidak dapat melaksanakan apapun. Lalu pak Nitta merobek spanduk yang dibuatnya.

Aihara : Sulit menjadi apotek RS lantaran kita sungguh bersahabat dengan pasien. kita tahu hal hal yang tidak perlu.
Aoi : Kamu tiba lagi.
Murid : Di mana pak Nitta? Dia pingsan lagi bukan?
Aoi : Dia baik baik saja.
Murid itu pun menangis : Ini salahku. Aku menyuruhnya berlari. Apa ia akan mati.
Aoi : Tidak. Pak nitta kuat. Dia tidak akan kalah dari penayakitnya.
Murid : Benarkah?
Aoi : Jangan khawatir.

Aoi menerangkan wacana obat obat yang mesti diminum pak Nitta sedang Aihara mencatat.
Aoi : Ini Cande sartan untuk tekanan darah tinggi. Minum 8 mg pada hari kau menjalani basuh darah dan 4 mg pada hari biasa. Minum satu tablet sehabis sarapan. Ada pertanyaan?
Nitta : Tidak.
Aoi : Soal Ferro – Gradumet yang membuatmu kesal lantaran pengaruh sampingnya. Setelah berdiskusi dengan dokter kami menggantinya menjadi Ferromia. Ini akan meminimalisir rasa mualmu.”
Nitta : Aku tidak tahu ada hal seumpama itu.
Aoi : Ya,tapi yang lebih penting yaitu kau mesti minum obat sesuai resep. Kaprikornus saya merencanakan ini untukmu.
Aihara menampilkan kalender obat yang dibentuk Aoi untuk pasien Nitta.

Nitta : Apa itu?
AOI : Kalender obat. Masukkan semua obat hari ini ke kantong dan kau akan tahu kalau kau minum obat hari itu.
Nitta : Aku tidak perlu itu.
Aoi : Kenapa?ini nyaman.
Nitta : Aku akan berhenti menggunakannya saat saya merasa sulit meminum obatnya. Selain itu saya tentukan mengundurkan diri selaku guru.
Aoi : Pak nitta…
Nitta : Aku tidak akan pernah menjadi guru yang ideal.

Aoi memasukkan suatu kartu kecil ke dalam kantong kalender obat. Pak Nitta yang melihatnya sedikit terkejut.
Aoi :Ini surat dari Kakizawa Shingo. “ Jangan kalah dari penyakitmu Pak Nitta”
NITTA : kakizawa kenapa?
Aoi : Sebenarnya ia mencemaskanmu. Dia tiba ke RS berulang kali untuk menemuimu. Aku memintanya menuliskannya untukmu.
Aihara : Aku tidak mengira muridmu akan mengkhawatirkanmu.
Nitta : Aku sungguh senang mengetahuinya.

Aoi : Bukan cuma dia. Aoi memasukkan lagi kartu kecil ke kantong obat.
Lekaslah sembuh Pak Nitta dari Yoshiro.
Segeralah kembali Pak Nitta dari shiraishi.
Pak Nitta tolong segerlah sembuh dari Etou. Pak nitta terkejut namun senang. Bagaiamana bisa para murid menghasilkan ini semua?

Aihara menampilkan Video rekaman dikala murid murid menuliskan uacpan penyemangat pada pak Nitta di kelas. Ada Aoi bareng mereka.
Nitta : kau ke sekolah cuma untuk ini?
Aoi : Kami sudah bicara dengan kepala sekolah dan ia eksklusif menyepakati undangan kami.

Aoi menampilkan video rekaman dikala murid muridnya memberi ucapan penyelamat.
“Aku ingin secepatnya menemui Pak Nitta.”
“Terima kasih lantaran senantiasa membersihkan kelas kami.”
“Kami akan mendengarkanmu mulai sekarang.”
“Aku menggambar fotomu. Lihat.”
Pak Nitta terlihat senang dan teraharu.
“Mereka menuliskan aksara yang bapak ajarkan di ujian.”
Lalu videonya Kakizawa, “ Pak Nitta maaf membuatmu berlari. Cepatlah sembuh. Karena kau saya berbaikan dengan adikku. Terima kasih. Aku menunggumu kembali.
Aoi : Semua orang di luar tahu kau berupaya keras. Kamu mungkin bukan guru ideal seumpama dahulu namun dikala kau melawan penyakit kau dapat menjadi guru ideal yang lain bagi mereka. Tolong jangan lupa untuk minum obat setiap hari.
Pak Nitta memandang surat dari murid muridnya di kantong obat.
Aoi : kalau siapa pun memotivasimu saban hari kau bisa melakukannya bukan?
Nitta : Aku tidak punya waktu untuk menangis. Ini gres permulaan. Mulai kini saya akan minum obat dan melakukan pekerjaan keras. Aku akan mendapat pengukuhan dari orang orang lewat kerja kerasku. Aku akan menyimpannya selaku hartaku yang paling berharga. Terima kasih.
Aoi tersenyum bahagia.
Semua gambar hak cipta konten milik: VIU and Fuji TV