Sinopsis Unsung Cinderella: Midori, The Hospital Pharmacist Episode 4 Part 3 – Jika ingin menyaksikan eksklusif dari daftar lengkap bisa cek selengkapnya di goresan pena yang ini. Tidak cuma itu saja, Kalian semua juga sanggup membaca Episode sebelumnya baca di sini.
Hakura berlangsung di koridor. Ia menyaksikan seorang perempuan dan suaminya berterima kasih pada seorang dokter lantaran operasi anaknya sukses. Hakura teringat ayahnya di saat di masih remaja. Hakura tanya ayahnya apa ia berhasil menyelamatkan pasien lagi? Lalu ia memerintahkan ayahnya mengepalkna tangan begitu pula ia kemudian kedua kepalan tangan mereka saling meninju sayang.
Kembali ke Aoi.
Aoi : Saat Pak Duit mengalami tekanan darah tinggi dan pusing ap ia mengonsumsi obat?
Ny Duit : Ya. Dia mengonsumsi obat. Maaf lantaran tidak menyebutkannya. Kurasa ia tidak tenang. Dia mengonsumsi obat tidur di saat mengidap insomnia.
Aihara : “obat tidur “ ada apa aoi?
Aoi : Aku mencemaskan sesuatu. Kamu tahu obat apa yang dimakan pak duit?
Nyonya Duit menampilkan catatan suatu buku catatan obatnya. Aoi membacanya dan ada berbagai obatnya. Kamu mencatat semua ini?
Ny. Duit : Karena ia dokter ia meresepkan obat untuk dirinya sendiri. Dia mengonsumsi obat menurut penilaiannya sendiri. Ini rekam medis dengan goresan pena tangan.
Aoi : Boleh saya meminjamnya sebentar ?
Nanao Taku membisu diam memantau Juri dan Kakeknya. Nanao menyaksikan Juri membawakan sesuatu untuk kakeknya. Sepertinya Nanao punya rencana.
Nanao masuk ke ruang kemoteraopi. Di sana ada Kariya.
Nanao : kau cepat sekali merencanakan obat anti kanker Kariya.
Kariya : Terima kasih atas pujiannya,dokter Nanao.
Nanao : Tatsukawa Taichi yang didiagnosis kanker stadium final yaitu pasien dokter Hatta bukan? Obat anti kanker apa yang ia pakai?
Kariya : Kurasa ia akan menegaskan variasi s-1 dan ciplatin.
Nanao : Benarkah terima kasih.
Setelahnya Nanao mengontak seseorang, “aku masih bisa mendaftar uji klinis obat anti kanker yang gres ditemukan! Ya ada pasien yang menyanggupi syarat untuk uji coba.”
Hakura masuk ayahnya. Ternyata ayahnya belum tidur.
“Apoteker memiliki banyak waktu mundur. Hanya dokter yang dapat menyelediki pasien.”
“Pak Hakura kau masih ingat suguhan sarapanmu kemarin?”
“Kenapa kau menanyakan itu?”
“Apa efek samping warfarin?”
“Apa kau memperlakukanku menyerupai orang bodoh?”
“Kerusakan kognitif ringan yaitu salah satu tanda-tanda demensia.”
“Kamu mendiagnosisku. Kamu cuma seorang apoteker.”
“Anggota keluargamu menyadari itu. Kamu mesti menjalani pengobatan yang tepat. Jika kau membiarkannya kau akan membuat permasalahan bagi pasien Rumah Sakit Haraku.”
“Kamu tidak tahu apa apa! Aku sudah menyelediki otak selama 40 tahun terakhir. Memangnya kau tahu apa?”
“Aku tidak tahu apa apa. Aku hanyalah apoteker rumah sakit yang cuma budak dokter. Aku tidak lulus cobaan meski mengulang kelas dua kali. Aku cuma dianggap selaku kegagalan dan malu keluarga. Aku menegaskan tidak menyimak mereka dan menjadi apoteker. Aku tidak pernah bisa mengetahui perasaanmu!”
“Kamu memang malu keluarga.jangan timbul di hadapanku lagi!”
Hakurameinggalkan kamar ayahnya.
Hakura ke ruang DI. Ada Aoi di sana.
“Kamu tiba sempurna waktu. Lihatlah.” Aoi menampilkan sebauah buku padanya.
“Apa ini?”
“Ini rekam medis hakura duit. Ibumu yang membuatnya. Ini. Aku ingat membaca dari tesis pasien yang beberapa kali mengonsumsi obat yang sama. Akhirnya didiagnosis dengan demensia.”
“Maksudmu ini bukan demensia?”
“Ya. Tapi saya tidak dapat membuktikannya. Tolong bantu aku.”
“ Tidak ada gunanya melaksanakan itu. Dia akan secepatnya pulang. Abaikan saja dia!”
Aoi lagi, “Jika dibiarkan Pak Hakura duit mungkin terlibat kecelakaan lagi. Dia mungkin juga tidak dapat terus melakukan pekerjaan selaku dokter.”
“ Dia tidak akan menyimak kita apapun yang kita latakan. Dia pikir apoteker cuma budak bagi para dokter.”
“ Begini….Bagaimana menurutmu Haku? Apoteker berupaya keras mempelajari obat. Terlepas dari wawasan atau pengalaman mereka melaksanakan yang terbaik untuk melayani pasien dengan cara yang berlainan bukan? Kamu mesti melaksanakan tugasmu! Sebagai apoteker untuk pak hakura lantaran ia juga salah satu pasien.” Hakura memandang buku itu sambil berpikir. Lalu menolong Aoi dengan mengambil sebauah buku yang berbahasa inggri. Dia tahu Aoi tidak dapat berbahasa inggris Hakura yang pernah sekolah kedokteran akan menerjemahkan untuknya.
Malam hari Aoi tertidur di sana dengan kepala diatas meja. Seno masuk ke sana dan melihatnya. Seno akan menyelimutinya namun Hakura tetiba datang.
“Seno ada apa?”
“Aku sedang bertugas.”
“Kamu sungguh lembut.”
“Ini tidak menyerupai yang kau pikirkan.semua orang akan mendaoat permasalahan kalau ia tidur di sini. Karena itulah saya melakukannya.aku akan mengingatkan siapa pun nanti. Kamu tidak senang bosmu?”
“Maafkan aku.”
“Penelitian apa yang kau lakukan?”
Aoi terbangun di saat pagi tiba. Dia menyaksikan Hakura masih mempelajari rekam medis ayahnya. Aihara dan kariya masuk kemudian dan terkejut sekaligus ingin tahu apa yang dilaksanakan mereka. Hakura bilang Aoi tertidur.
Tetiba Kudo tiba dan menginformasikan Pak Hakura meminta izin pulang pagi pagi sekali. Aoi akan menghentikannya.
Aoi menangkal Pak Hakura pergi. Ia dengan kalem menginformasikan kalau Pak Hakura pingsan kemarin.dia mesti lebih banyak beristirahat.Sayangnya Pak Duit tak ingin menyimak apoteker. Aoi memohon untuk menanti sebentar.
“Bisakah kau melaksanakan investigasi menyeluruh?”
“Aku dokter. Aku yang palinh mengenal tubuhku. Beberapa penyakit tidak dapat disembuhkan.”
Tetiba terdengar bunyi teriakan Hakura. “siapa yang tahu itu bisa disembuhkan?” hakura menampilkan catatannya. “siapa yang tahu penyakitmu bisa disembuhkan?”
Hakuta Duit kemudian diperiksa dokter.
“Tidak ada atrofi otak atau hidrocefalus.”
“Iya. Tidak ada tanda tanda infark. Kalau begitu ini bukan demensia.”
“Ini lantaran kau terus mengonsumsi obat yang sama.” Kata Aoi.
“Mengonsumsi obat yang samaberulang ulang.”
“Ya. Terapi multi obat.” Kata hakura. Ibunya tak mengerti maksudnya.
Hakura menjelaskan, “Hakura duit terlampau banyak mengonsumsi obat. Pada tahun 2016 di kanada ada pasien yang terlampau banyak mengonsumsi benzodiazepine yang menjadikannya cepat lupa. Namun ia tidak menderita atrofi otak. Karena itu ia tidak didiagnosis menderita demensia. Saat ia meminimalisir obatnya ingatnnya meningakt dan pulih sepenuhnya kemudian.
“Apa itu artinya kondisi ayahmu bisa disembukan?”
“Dia memiliki potensi besar untuk pulih sepenuhnya kalau ia meminimalisir obatnya.catatan obatnya berguna.”
Ibu terlihat bahagia.
Koharu menemui Juri di kamarnya. Ia senang juri mulai makan lagi. Juri merasa lebih baik sehabis bicara dengan kakeknya dan berterima kasih atas doanya. Koharu merasa tidak melaksanakan apapunaoi menyuruhnya menjaganya. Jur heran koharu yang sungguh bersahabat dengan Aoi. Koharu dongeng di saat ia gres saja dirawat di ru.ah sakit mereka sudah usang saling mengenal. Sebenarnya juri cukup penasaran. Bagaiamana dai bisa begitu berdedikasi? Aoi yaitu tipe orabg yang mau menolong pasien dan keluarga mereka. Bahkan sehabis keluar dari rumah sakit. Kenapa? Juri mesti menanyakannya sendiri. Beritahu Aoi kalau juri kesulitan. Aoi niscaya akan membantu.
Ibu hakura berterima kasih pada Aoi lantaran suaminya sudah sembuh. Suaminya tidak lupa lagi.juga tidur nyenyak di malam hari. Belakangan ini ia tidak pusing lagi.
Aoi : Telmisartan yaitu obat untik meminimalisir tekanan darah tinggi. Furosemide bisa mengembangkan jumlah urine.
Hakura Duit : Cukup saya tidak perlu penjelasaan. Apa kau mendaoatkan kepuasaan dengan melaksanakan kiprah dokter? Pulanglah. Aoi termangu sejenak memandang Pak Duit.
Aoi : Kamu bilang apoteker hanyalah budak para dokter. Aku tidak setuju. Tidak disangsikan lagi cuma dokter yang dapat memberi resep. Sementara para apoteker cuma bertugas melayani obat. Namun kami akan menyelediki resepnya lagi sebelum kami menyerahkan obatnya terhadap pasien. Karena itu dokter Hakura jangan meresepkan obat sendiri cuma lantaran kau dokter. Overdosis obat bisa saja disingkirkan kalau kau berkonsultasi dengan apoteker. Tolong jangan lupa tenatang peristiwa itu.
Ibu : Maafkan saya ia sungguh keras kepala.
Hakuraminta maaf pada Kariya. Dia menyerahkan formulir resep padanya untuk pergi sejenak.
Hakura mengejar ayahnya.
“Tunggu.”
“Si gagal tiba untuk mengoceh.”
“Aku tidak keberatan kalau kau meremehkan orang yang mengalah di tengah jalan menyerupai aku. Namun yang yang lain berbeda. Mereka andal obat. Mereka lebih tahu obat dibandingkan dengan orang lain. Akui saja kau diselamatkan oleh apoteker.”
“Ryunosuke apa kau mau menjajal menjadi dokter lagi? Saat saya mesti pensiun saya menyadari satu satunya orang yang menyanggupi syarat duduk di kursiku yaitu kamu. Ini belum telat kembalilah terhadap kami. Ambil alih posisiku.”
“Dahulu kau pahlawanku. Alu besar hati padamu di saat menyaksikan pasien yang disembuhkan olehmu dan keluarga mereka yang berterima kasih tidak berhenti. Itu sebabnya saya tentukan menjadi dokter. Namun sekarang saya tahu meski bukan dokter saya masih bisa melayani pasien dengan baik. Apoteker juga bisa menyelamatkan pasien. Kami memiliki orang orang menyerupai ini di rumah sakit. Aku ingin tetap di sini dan terus melakukan pekerjaan selaku apoteker.” Hakura tersenyum.
“Ryunosuke ulurkan tanganmu. Tidak. Kepalkan tanganmu.”
Kedua kepalan tangan mereka saling meninju pelan.
Hakura Duit menangis terharu. Ia minta Aoi mempertahankan anaknya. Aoi juga terharu.
Tampak Bu Handa mengejar Hakura Duit dan istrinya. Bu handa menampilkan nomor kontaknya pada Pak Hakura. Bu handa tidak sabar melakukan pekerjaan sama dengannya. Hakura Duit menginformasikan Dia cuma akan menjadi Ketua Dewan Farmasi Kanto hingga final tahun ini. Dia tidak akan lagi hak untuk menampilkan bunyi di tahun mendatang. Bu Handa kelihatannya kecewa.
Hakura kembali ke ruang farmasi. Kudo dan Aihara menyerahkan bertumpuk tumpuk formulir resep padanya. Kariya menyuruhnya melaksanakan tugasnaya bersamaan. Awalnya Hakura terlihat keberatan namun usang lama ia jadi bersemangat.
Hakura juga berterima kasih atas pemberian Seno.
“ Kalian berdua mendapatkan jawabannya semalam.”tanya Seno.
“Ya.”
“Kurasa ada di dal=am.”
“Terima kasih.”
“Omong omong kau bilang pada ayahmu ada satria di departemen farmasi.”
“Kamu mendengarnya dari kudo? Dia sukan gosip.”
“Maksudmu….”
“Seno..andai bisa menyampaikan itu. Tapi saya membicarakan orang merepotkan. Dia tahu tidak akan ada yang menghargai kerja kerasnya. Tapi ia masih berupaya terbaik untuk melayani orang lain.
Aoi diberitahu kondisi Pak tatsukawa tiba tiba memburuk. Aou ke UGD. Ia terlihat khawatir. Aoi menanyakan di mana Juri.
Aoi pergi ke kamar Juri dan menanyakan keadaannya. Juri kembali muntah muntah
Aoi menolong memegangi temapt sampah kecil yang dipakai Juri untuk menumpahkan muntahannya.
Aoi : Kamu niscaya sungguh duka menyaksikan keluargamu menderita paling membuatmu menderita. Apa lantaran kau mesti menipu kakekmu soal penaykitnya?
Juri menangis. Aoi menambahkan, Membohongi orang kesayanganmu sungguh menderita bukan?
Sambil menangis terisak isak Juri berkata : Penyakit kakek tidak dapat disembukan. Aku tahu pada hasilnya ia akan meninggal. Tapi saya mesti berbohong agar ia memperoleh perawatan. Semua orang tergolong saya yaitu pembohong. Aku takut sekali. Ada berbagai hal yang tidak diketahui. Aku merasa keluargaku hancur. Aku tidak tahu mesti bagaimana. Selamatkan saya Aoi.
Aoi memegang tangan Juri untuk menguatkannya. Aoi ikut menangis. “Jangan khawatir. Aku akan menemanimu.” Aoi memeluknya.
Dalam bayangan terlihat kakek juri sembuh. Juri dan ayahnya sedang mengirim kakeknya jalan jalan.
Untuk kredit dan konten gambar milik VIU, Fuji TV
