Sinopsis Unsung Cinderella: Midori, The Hospital Pharmacist Episode 5 Part 2 – Jika Kalian pada ingin tau dan ingin tahu rangkuman dari full episode sanggup baca di goresan pena yang ini. Selain itu, Kalian sanggup baca Episode sebelumnya baca di sini.
Aihara dan Aoi berkunjung ke kamar Pak Taichi. Aihara lagi motret Tatsukawa sekelurga. Koharu mengintip di balik pintu kemudian masuk menyapa Juri yang senang melihatnya .Koharu nanyain kondisi Juri sehabis dipulangkan. Juri bilang selera makannya sudah kembali dan juga sudah kembali ke sekolah. Koharu bilang itu bagus. Aoi yang menyaksikan mereka berterima kasih atas sumbangan koharu. Sebagai tanda terima kasih Koharu minta tolong dikeluarkan dari rumah sakit.
Aoi : Astaga….
Koharu : Aku cuma bercanda.
Juri menampilkan suatu buku berisi catatan kegiatan yang ia buat bareng kakeknya pada Aoi.
“Daftar hal hal yang ingin kulakukan.”
Juri :Tujuan utama kami yaitu menonton pertarungan bisbol.
Shuzo : Kami akan menonton pertarungan sehabis ia dipulangkan.
Kakek : Tolong bantu saya Aoi. Pinta kakek diatas ranjang rawatnya.
Aoi : Tentu.
Di ruang kemoterapi. Kariya kelihatannya sedang memasukkan obat anti kanker ke dalam infus.
Aihara : Aku terkejut Kariya tahu caranya.
Kariya : Apa ini kali pertamamu di ruang kemoterapi aihara?
Aihara : Ya. Apa semua obat anti kanker disiapkan di sini?
Aoi : Ya. Kariya satu satunya apoteker yang menyanggupi syarat untuk mempersiapkan obat anti kanker.
Kariya terhadap Aoi : Tolong konfirmasi untukku. Kariya mencocokkan kembali isi obatnya.
Aoi : Cisplatin 90 mg. Larutan garam fisiologi 250 mg.
Kariya : Baiklah. Aku terkejut kau tertarik dengan ini.
Aihara : Ya. Bekerja dengan kabinet biosafety menyerupai menjalankan eksperimen. Keren! Seperti itulah pandanganku perihal apoteker sebelum menjadi apoteker. ( Aoi dan Kariya menoleh pada Aihara)
Aihara : Aku merasa sungguh malu. Alasanku menegaskan menjadi apoteker sungguh payah.
Kariya : Ini kali pertama saya melihatmu begitu aktif di kantor. Jiak kau kepincut saya sanggup meminjamimu buku acuan cara menjadi apoteker bersertifikat.
Aihara : Aku tidak mempunyai rencana menyerupai itu.
Aoi : Kamu tidak mempunyai rencana menyerupai itu?
Mereka kembali ke ruang buatan steril.
Bu Handa : Kamu kepincut dengan kemoterapi?
Aihara : Ya. Akhirnya saya menerima apa yang ingin kulakukan.
Bu handa : Begitu rupanya. Lumayan.maksudku perasaan melakukan pekerjaan di ruang kemoterapi.
Hakura : Ruang kemoterapi yaitu wilayah kami mempersiapkan obat suntik untuk pasien kanker. Itu laba menjadi apoteker rumah sakit.
Kudo : Lebih dari itu.
Bu Handa : itu tidak penting. Menurutku ini mengagumkan.
Aihara : Bu handa. Bolehkah saya mengikuti Aoi untuk menemui Tatsukawa Taichi? Bu handa terkejut.
Aihara : Pasien yang menjalani pengobatan anti kanker agar saya sanggup belajar.
Bu handa : Kurasa masih terlalu dini bagimu untik menjalankan itu.
Aoi : Kurasa tidak apa apa.
Aoi memandang Aihara : Kamu tidak apa apa bukan?
Aihara : Ya.
Bu handa : Aku mengerti. Aoi tolong bimbing dia.
Aoi : Tentu.
Aihara terlihat sumringah : Terima kasih banyak.
Aoi dan Aihara mendatangi kamar pak Tatsukawa Taichi kakeknya Juri.
Aoi : Pak Taichi bagaimana perasaanmu?
Kakek : Aku cukup bersemangat. Setelah bicara panjang dengan keluargaku mendapatkan perawatan memang pilihan yang tepat.
Aoi : Pak Taichi kalau kau merasa sakit atau tidak nyamankarena efek samping, jangan menahan rasa sakitnya. Beritahu saja aku.
Kakek : Hanya ada satu hal yang mengusikku.
Aoi : Ada apa?
Kakek : Rambutku sudah habis. Aku botak. Pak Tatsukawa Shuzo menjitak kepala ayahnya : Kurasa ayah senantiasa botak.
Aihara : Pak Taichi tidak mempunyai problem diare atau maag.
Kakek tertawa tanpa suara.
Kariya,Aoi,Aihara sedang bareng dokter Hatara.
Kariya : Fungsi ginjalnya juga masih utuh. Kurasa ia sanggup terus mengonsumsi cisplatin.
Aihara : Mungkin saja ia sanggup disembuhkan bukan? Tanyanya polos. Aoi dan Kariya cuma menoleh padanya.
Mereka berempat masuk ke suatu ruangan dan di sana sudah ada Nanao Taku.
Nanao : Dokter Hatara, Tatsukawa Taichi menyanggupi semua patokan untuk menjajal obat yang gres ditemukan. M325.
Kariya : “ obat yang gres ditemukan”
Hatara : Ini rekomendasi dokter Nanao.
Nanao : M325 sanggup menolong meski pasien mengidap kanker stadium akhir. Ada permasalahan di saat nyawa pasien diperpanjang menjadi 6 bulan.
Aihara :Bukankah itu bagus? Pak Taichi dan Juri akan senang.
Hatara : Bagaimana menurutmu Aoi? Orang yang paling sanggup dipercaya?
Aoi : Aku menentang proposal ini.
Aihara : Aoi…
Nanao : Kenapa?
Aoi : Uji coba sungguh penting namun orang orang senantiasa menganggapnya negatif. Aku sungguh mengetahui soal ini. Tidak peduli sedeteil apa penjelasannya untuk pak tatsukawa dan keluarganya. Uji coba yaitu kata yang sulit.
Nanao : Mana yang lebih penting pasien atau keluarganya?
Aoi : Keduanya sama sama penting.
Kariya : Apa yang mesti kita laksanakan dokter Hatara?
Hatara : variasi S-1 dan cisplatin cocok dengannya.kurasa kita mesti tetap pada rencana pengobatan untuk di saat ini.
Nanao : Baik. Sebelum pergi nanao berbisik pada Aoi,kuharap kita tidak secepatnya menyesalinya.Aoi cuma tertunduk.
Aihara menjinjing setumpuk buku.
Aihara : Terima kasih atas kerjakerasmu.
Seno : Terima kasih atas kerja kerasmu. Kamu mencar ilmu perihal obat anti kanker?
Aihara : Ya. Aku menyaksikan permasalahan yang serupa dengan permasalahan pak tatsukawa taichi.
Seno : Ternyata kau orang yang menyerupai itu?
Aihara : Tiba tiba saya termotivasi oleh suatu misi.
Seno : “ Misi “
Aihara : Hidup Pak Taichi ada di tangan kita. Karena itu saya ingin melakkukan yang terbaik untuk menyelamatkannya.
Seno : Tertawa keras.
Aihara : Kamu mengejekku?
Seno : Maaf. Aku tidak mengejekmu. Seseorang menyampaikan hal yang serupa di masa lalu.
Tetiba Aoi masuk sempurna Seno berkata begitu.
Aoi : Terima kasih atas kerja kerasmu. Aihara saya akan pergi ke Nyan nyan Tei nanti. Kamu mau ikut?
Aihara : Ya. Aku ingin menyodorkan sesuatu terhadap pak tatsukawa.
Seno : Aku juga mau ikut.
Aoi : Itu langka bukan?
Seno : Makanan mereka lezat.
Jadilah mereka bertiga makan malam di kedai makanan Pak Tatsukawa.
Seno sambil makan : Ini sungguh lezat.
Shuzo : Terima kasih atas pujiannya.
Onozuka : Seno memang suka makan.
Aihara : Aku tidak tahu.
Seno : Aku akan kekurangan tenaga kalau tidak makan banyak.
Aoi sedang memberi klarifikasi pada Suzho : Pilihlah masakan dari sajian yang cocok untuknya. Jika ia mual sehabis makan…
Onozuka yang menyaksikan Aoi :Aoi sungguh …. seolah olah ia tidak sanggup bernapas kalau ia tidak bersusah payah untuk setiap pasien.
Seno : Kamu iri padanya?
Onozuka : Apa maksudnya?
Seno : Ekspresi wajahmu mengkhianatimu.
Aihara menyusul Aoi.
Aihara : Pak Tatsukawa,tolong lihat ini juga. Ini ia pasien berusia 50 tahun dengan kanker stadium selesai yang sukses hidup selama 5 tahun sehabis suntikan nivolumab.
Suzho : Ada permasalahan menyerupai itu?
Aihara : Ya. Jangan menyerah. Mari melakukan pekerjaan sama.
Shuzo : Lebih baik kalau ia sanggup hidup hingga usianya 100 tahun.
Ada konsumen tiba pak Tatsukawa shuzo pergi menemuinya.Aoi mengajak Aihara bicara berdua. Seno memantau kepergian mereka.
Aoi : Tesis yang kau tunjukkan kepadanya tidak diuji pasien dengan kanker lambung. Ini tidak berlaku untuk pak Taichi.
Aihara : Namun mereka akan berharap sehabis menyimak ini dan itu akan mengembangkan potensi pemulihannya bukan?
Aoi : Kamu mesti bertanggung jawab kalau kau tentukan untuk memberi mereka harapan.
Aihara : Aku mulai bingung begitu kau menyebutkan soal tanggung jawab. Tapi saya tidak akan menyerah.
Tetiba Seno timbul : Aihara nasi gorengnya datang. Makanlah. Aihara pun pergi.
Setelah Aihara pergi tinggal Aoi dan Seno berdua.
Seno : Bagaimana perasaanmu? Kamu menyerupai mengatakan dengan dirimu yang usang bukan? Saat kau masih gres di lapangan. Kamu juga menghasilkan penilaianmu sendiri.
Aoi : Kamu tentukan untuk ikut sehabis menyimak Aihara alasannya yaitu kau kalut bukan?
Seno : Aku cuma ingin menghentikanmu sebelum kau kehilangan kendali. Aihara melakukan pekerjaan sungguh keras. Kamu mesti lebih bersabar dengannya.
Aoi mengingatkan: Seno yang bertugas membimbingku sering memarahiku.
Seno mencari argumentasi untuk mengelak : Aku akan menghabiskan pangsit kukusnya.
Aoi terlihat menahan kesal : Aku juga mau makan pangsit kukus
Juri menyaksikan lagi daftar rencana kegiatannya bareng kakeknya. Juri membayangkan di saat di Rumah sakit.
Juri : Ayah kenapa menangis?
Suzho : Kamu sungguh ingin tahu
Kakek : Jangan terlampau banyak berpikir.
Juri melingkari kegiatan yang hendak dilakukannya dengan kakeknya.
Juri : Karena prosedur badan kakek tidak terkendali dengan baik,kakek mesti berlangsung jalan dengan dingklik roda kali ini.
Di kunjungan Aoi selanjutnya ke kamar rawat pak Taichi.
Aoi : Apa tubuhmu masih terasa lemas?
Kakek : Aku masoh sanggup mengangkat wajan. Canda kakek.
Aoi mengucapkan selamat atas kepulangan kakek juri. Juri terlihat senang alasannya yaitu ia dan kakeknya akan menonton pertarungan bisbol besok.
KakeK : Boleh saya minum bir sambil menonton pertandingan?
Suzho : Hei,kurasa ayah dilarang minum alkohol. Bukan begitu Aoi? Aoi tersenyum lebar.
Malam hari di rumah keluarga Tatsukawa. Juri dan ayahnya menjinjing kasur ke kamar kakeknya.
Juri : Kakek, boleh saya tidur di samping kakek?
Suzho : Aku akan tidur disamping. Akan jelek kalau terjadi sesuatu di saat tengah malam.
Kakek membisu saja sambil menutup mata. Juri dan ayahnya jadi ketakutan dan berupaya membangunkan kakeknya. “ ayah “ “ kakek “
Kakek membuka mata : Aku masih hidup.
Suzho : Berhenti mengagetkan kami.
Juri : Sungguh keterlaluan.
Kakek : Aku cuma ingin tahu bagaimana reaksi kalian kalau saya meninggal.
Juri : Jangan bilang begitu. Ini tidak masuk akal.
Kakek : kalian berdua bereaksi dengan buruk.
Suzho : Aku akan mematikan lampu.
Juri : Aku tidak sabar untuk menonton pertarungan bisbol.
Kakek : Namun sanggup menghabiskan waktu di rumah bareng keluargaku…
Juri : Apa ?
Kakek : Bukan apa apa.
Di ruang buatan steril. Para apoteker sibuk mempersiapkan resep menyerupai biasa.
Aihara : Tamiflu tamiflu lagi. Kenapa siapa saja memerlukan tamiflu.
Hakura : Ya. Ini bahkan belum demam isu flu.
Bu handa : itu artnya demam isu flu akan datang. Kita sudah sungguh sibuk.
Aoi : Maafkan aku. Aku melupakan sesi antisipasi obat belakangan ini.
Kariya tetiba masuk : Aoi
Aoi : Bukankah kau mesti mengelola ruang kemoterapi?
Kariya : Ttasukawa Taichi dikirim ke tempat tinggal sakit alasannya yaitu demam tinggi.
Aoi : Bagaimana sanggup ?
Dokter Hatara sedang menyelediki Kakek Juri.
Dokter : Walau ia mempunyai akumulasi cairan serous di rongga perut, ginjalnya masih mesti bekerja. Itu tidak mengakibatkan efek negatif pada organ lain. Kita akan melanjutkan pengobatan anti kanker.
Aoi: Baiklah.
Aihara : Maafkan aku. Aihara terlihat nervous Aoi mengawasinya. Juri mengelus lengan kakeknyaKakek akan secepatnya merasa lebih baik. Semangat!
Kakek : Kamu benar
Aoi terlihat sedih.
Setelah keluar kamar Pak Taichi.Aihara mengejar-ngejar Aoi.
Aihara : Maaf alasannya yaitu terlambat.
Aoi : Aihara di saat kau menyaksikan kondisi Pak Taichi,kamu gemetar. Pasien sensitif terhadap reaksi kita.Kamu mesti mengenang ini untuk lain kali.
Aihara : Baiklah.
Aoi mendatangi Pak Taichi dengan wajah ceria.
Aoi : Ada apa? Pak Taichi membuka alat bantu napas di hidungnya.
Kakek : Aoi kami nyaris selesai. Pak Taichi menjangkau buku catatan yang ia buat bareng Juri diatas bantal. Kami sanggup menjalankan ini bukan? Ini hal terakhir yang ingin kulakukan. “ Bersenang senang dengan keluargaku” Apapun yang terjadi di masa depan saya tidak mau hidupku diperpanjang tanpa alasan.
Aoi : Pak Taichi. Juri dan pak Tatsukawa mendoakan kau sanggup pulang sehabis pulih.
Kakek : Aku tahu. Tapi saya yang tentukan bagaimana saya ingin hidup di hari hari terakhirku. Sejujurnya saya tidak tahan lagi. Aoi saya sudah cukup menjalankan hal hal baik bukan?maafkan aku. Aku tentukan tidak menyampaikan hal negatif terhadap keluargaku. Karena itu saya tidak akan katakan ini terhadap suzho dan juri. Aoi boleh saya minta bantuan? Aku akan menginformasikan dokter Hatara perihal keputusanku.
Aoi cuma sanggup menangis.
Aihara menyaksikan dari jauh Aoi dan keluarga Pak Taichi berjumpa dokter Hatara. Aihara kelihatannya terlihat galau.
Aihara nyamperin Aoi.
Aihara : Apa yang terjadi?
Aoi : Pasiennya merasa sungguh kesakitan alasannya yaitu itu ia tentukan untuk menghentikan pengobatannyadan ia akan mengonsumsi ganja medis untuk menghemat rasa sakitnya.
Aihara : Dia sudah berupaya sungguh keras.
Aoi : Karena ia menegaskan perawatan paliatif ia sudah mengalah dengan pengobatan aktif.
Aihara : Beberapa pasien dan kelurga mereka akan berpikir bahwa pasiennya ditelantarkan.
Aoi : Tolong jaga ucapanmu.
Aihara: Kenapa kau menjalankan itu dengan begitu mudahnya?bukankah obat ada untuk menyembuhkan penyakit? Jika kita cuma menyediakan obat untuk memperpanjang hidup pasien apa kita masih dibutuhkan?
Aoi : Aihara ,dokter menyediakan pengobatan untuk menyembuhkan penyakit
Apoteker lebih dibandingkan dengan itu.
Aihara : Aku tidak mengetahui maksudmu. Aku tidak mau menyerah.
Aoi : Kita tidak akan mnyerah.alu tidak menyerah.
Gambar konten milik VIU dan Fuji TV
